Jumat, 27 April 2018

ALAT PERACIKAN OBAT


 A.      Timbangan Obat

Timbangan obat ada 3 jenis , yaitu :

1.
Timbangan kasar
: daya beban 250 gram hingga 1000 gram, kepekaan 200 mg.
2.
Timbangan gram halus
: daya beban 100 gram hingga 200 gram, kepekaan 50 mg
3.
Timbangan milligram
: daya beban 10 g hingga 50 g, kepekaan 5 mg

Daya beban adalah bobot maksimum yang boleh ditimbang.
Kepekaan adalah tambahan bobot maksimum yang diperlukan pada salah satu piring timbangan, setelah keduanya diisi muatan maksimum, menyebabkan ayunan jarum timbangan tidak kurang dari 2 mm tiap dm panjang jarum.

Gambar timbangan gram halus :        





Keterangan gambar


1.           Papan landasan timbangan
2.           Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan
3.           1. Anting penunjuk tegak berdirinya timbangan
         2. Alas anting penunjuk tegaknya timbangan (waterpass)
4.           Jarum timbangan
5.           Skala
6.           Tuas penyangga timbangan
7.           Pisau tengah atau pisau pusat.
8.           Pisau tangan
9.           Tangan timbangan
10.       Tombol/mur pengatur keseimbangan /mur.
11.       Piring timbangan

Penimbangan


1.             Diperiksa apakah semua komponen timbangan/neraca sudah sesuai pada tempatnya , dengan mencocokkan nomer-nomer yang terdapat pada komponen-komponen tersebut.    ( lihat gambar)

2.             Periksa kedudukan timbangan sudah sejajar/rata, dapat dilihat dari posisi                                                                                                                                                                                                                                                                                       anting ( 3.1) dengan alas anting (3.2) harus  tepat. Bila belum tepat kita putar tombol (2).

3.            Sekali lagi kita periksa apakah posisi pisau (7) dan (8)sudah pada tempatnya. Bila sudah maka tuas (6) kita angkat atau putar maka timbangan akan terangkat dan akan kelihatan apakah piringnya seimbang atau berat sebelah. Bila tidak seimbang kita dapat memutar mur (10) kiri atau kanan sesuai dengan keseimbangannya, sehingga neraca seimbang.

4.             Setelah itu baru kita letakkan kertas perkamen diatas kedua piring timbangan, angkat tuas (6) untuk memeriksa apakah timbangan sudah seimbang . Bila sudah seimbang, maka penimbangan bahan-bahan bisa dimulai.

5.             Cara penimbangan bahan-bahan :
a.             bahan padat seperti serbuk, lilin dll ditimbang diatas kertas perkamen
b.             bahan ½ padat seperti vaselin, adeps, ditimbang diatas kertas perkamen atau diatas cawan penguap.
c.             bahan cair dapat ditimbang diatas kaca arloji, cawan penguap atau langsung dalam botol atau wadah.
d.             bahan cairan kental seperti ekstrak belladon dan ekstrak hyosciamy langsung ditimbang, sedangkan untuk ichtyol ditimbang dikertas perkamen yang sebelumnya diolesi dengan parafin cair/vaselin.
e.             Bahan oksidator (Kalii Permanganas, Iodium, Argenti Nitras) ditimbang pada gelas timbang atau pada gelas arloji yang ditutup.
f.              Bahan yang bobotnya kurang dari 50 mg dilakukan pengenceran (dibahas pada  bab Pulvis)

                                                                  
B.      Alat – Alat Ukur  Volume

1.             Gelas ukur dipergunakan untuk mengukur cairan yang akan dibuat atau cairan yang diambil misalnya  air 100 ml.

2.             Gelas piala / beakerglass untuk melarutkan bahan dengan diaduk pengaduk dari kaca, dapat pula digunakan untuk membuat mucilago amyli

3.             Erlenmeyer dipakai untuk melarutkan bahan dengan digoyang atau dikocok pelan dan gunakan untuk alat pengukur (tingkat ketelitian kurang)


  C. Alat – Alat Peracikan dan Alat Gelas Lainnya

1.             Lumpang-alu atau mortir dan stamper, dipakai untuk menghaluskan dan mencampur bahan-bahan.

2.             Sendok dapat dipakai untuk mengambil bahan padat dari dalam botol  , untuk bahan cair bisa digunakan pipet penetes atau langsung dituang dengan hati-hati, sedangkan untuk bahan semipadat ( ekstrak kental dan lemak-lemak) bisa digunakan spatel/sudip

3.             Sudip dari film plastik/mika dipakai untuk menyatukan , membersihkan serbuk atau salep dan memasukkan  dalam wadah.

4.             Cawan penguap (dari porselin) digunakan untuk wadah menimbang , untuk menguapkan atau mengeringkan cairan, melebur atau mencampur lebih dari 1 bahan.

5.             Gelas arloji dan botol timbang untuk menimbang bahan yang mudah menguap, menyublim, dan cairan yang tidak boleh ditimbang dengan kertas perkamen.

6.             Panci infus untuk membuat larutan infus.

7.             Papan pil dipakai untuk menggulung pil , memotong pil, kemudian dibulatkan dengan pembulat pil.

8.             Pengayak alat yang dipakai untuk mengayak bahan sesuai dengan derajat kehalusan serbuk

9.             Corong dipakai untuk menyaring dengan meletakkan kertas saring diatas corong , kertas saring digunting bulat  kurang lebih 1 cm dibawah permukaan corong.

10.       Batang pengaduk

11.     Capsul Filler

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AEROSOLUM / AEROSOL

A. Pengertian               Menurut FI.ed.IV, aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif ter...